Tuesday 3 June 2014

Zaman Prasejarah/Zaman Batu

ZAMAN PRASEJARAH/ZAMAN BATU.
      Dalam post saya kali ini, saya akan flashback yaitu membahas tentang zaman dulu yang lebih dikenal dengan zaman prasejarah/zaman batu. Tapi di post saya kali ini saya hanya membahas tentang alat kebudayaan, cara hidup, & jenis manusia pendukung pada zaman prasejarah/zaman batu. Selamat membaca... 😊
A). Zaman Palaeolithikum. Pada zaman palaeolithikum ini mempunyai alat kebudayaan yaitu berupa kapak genggam, kapak perimbas, alat serpih, kapak penetah, & flakes. Pada zaman palaeolithikum ini manusianya pun  mempunyai cara hidup tersendiri yaitu dengan cara berburu untuk mendapatkan makanan & meramu, tempat tinggalnya pun berpindah-pindah. Jenis manusia pendukung pada zaman palaeolithikum ini adalah Pithecanthropus, Robustus, & Phitecanthropus Mojokertensis.
B). Zaman Mesolithikum. Zaman Mesolithikum ini juga mempunyai alat kebudayaan yaitu Kapak Sumatera yang biasa disebut Peble. Cara hidup manusia pada zaman mesolithikum ini bertempat tinggal di gua-gua karang, & untuk mencari makanan pun sama seperti manusia pada zaman palaeolithikum yaitu dengan cara berburu. Jenis manusia pendukung pada zaman mesolithikum ini adalah Ras Papua ➡ Melanosoid, Suku Irian(Indonesia), Suku Aborigin(Australia), & Suku Semang(Malaysia). Zaman Mesolithikum ini mempunyai kebudayaan yaitu Kebudayaan Kjokkenmoddinger, & Kebudayaan Abris Sous Roche.
C). Zaman Neolithikum. Zaman ini tidak kalah dengan zaman-zaman prasejarah yang lainnya, zaman neolithikum ini juga mempunyai alat kebudayaan yaitu kapak persegi, & kapak lonjong. Cara hidup manusia pada zaman ini adalah bertempat tinggal menetap, & tidak pernah berpindah tempat. Jenis manusia pendukung pada era zaman neolithikum ini adalah Orang Indonesia bagian Timur.
D). Zaman Megalithikum. Alat kebudayaan pada zaman ini ialah berupa dolmen, menhir, sarkofagus, waruga, punden berundak, arca megalithik, & peti kubur batu. Zaman Megalithikum ini juga mempunyai cara hidup seperti zaman-zaman prasejarah yang lain, tetapi cara hidup pada zaman megalithikum ini sedikit berbeda yaitu dengan cara nomaden, & bergotong royong. Zaman Megalithikum ini juga mempunyai manusia pendukung, jenis manusia pendukung pada zaman megalithikum ini adalah Roh nenek moyang.
      Demikian post saya mengenai flashback masa lalu, yaitu tentang zaman prasejarah/zaman batu, saya minta maaf apabila ada kata-kata yang salah. Dan saya ucapkan terima kasih telah membaca post saya kali ini.. Semoga bermanfaat 😊

Wednesday 30 April 2014

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET

A. PASSING DAN CATCHING
Istilah mengoper/melempar/mengumpan selalu berhubungan dengan menangkap (catching) atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun mengoper tidaklah semudah orang menduga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper bola antara lain :
  1. Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan ( intercept) lawan.
  2. Timing harus tepat
  3. Perasaan (feeling)
  4. Hindari lemparan menyilang
Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat menguasai macam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik. Teknik dasar melempar bola tersebut al :
  1. Chest Pass ( Operan dada)
  2. Bounce Pass ( Operan pantulan)
  3. Over Head Pass ( Operan dari atas kepala)
  4. Baseball Pass ( operan jarak jauh ( fast break)
Biasanya untuk pemain pemula yang diberikan ada 3 macam passing seperti yang diatas, sedangkan untuk baseball pass biasanya diberikan setelah mereka dapat melakukan gerakan yang lain dengan baik.
 
B. DRIBBLING
Menggiring bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu langkah asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak menjauhkan lawan sambil memantulkan bola kemana ia tuju. Ada beberapa cara menggiring bola al :
  1. Menggiring bola rendah ( untuk control bola).
  2. Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).
  3. Menggiring campuran
Menggiring bola ini dilatih dari hal yang mudah yaitu dengan sikap ditempat atau berhenti kemudian berjalan dan terakhir baru berlari setelah agak mahir baru kemudian diberikan latihan dengan rintangan untuk lebih mempersulit dribbling/menggiring bola.
 
C. SHOOTING
Menembak adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsure yang menentukan kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan disamping itu juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak menentukan baik buruknya tembakan.
Shooting atau menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam melakukan shooting atau menembaknya antara lain :
  1. One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
  2. Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).
D. PIVOT
Teknik ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros (tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.
Pivot dapat berbentuk al :
  1. In Front Pivot (front turn).
  2. Reverse Pivot (reverse turn).
E. REBOUND
Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang “, hal ini dapat dibenarkan sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik merayah bola (rebound) dibagi menjadi dua yaitu :
  1. Defensive Rebound (merayah bola pada saat bertahan).
  2. Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu (timing) yang baik. Sebaiknya saat masih yunior diberikan sehingga para pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing) dan menutup lawan.

MAJAS (B.Indo)

Macam - macam Majas dan Contohnya

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.

2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya

3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.

6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru

7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa

8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi

9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.

10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.

11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya

15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan

18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?

20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.

21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.

22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!

24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya

25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan

27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu

28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.

29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?

30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia
menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan

33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.

34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam

36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita

37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.

38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar

39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting

40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya

41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.

43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau

44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah

45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)

47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini

49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga

50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat

53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu

54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.

55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.

56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.

61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)

62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.

63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”

Saturday 2 November 2013

IPA (FISIKA)

##-Pengukuran.
·        Arti mengukur : Kegiatan seseorang yang dipergunakan untuk membandingkan sesuatu.
·        Besaran : Suatu benda yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
·        Satuan : Segala sesuatu yang berfungsi sebagai pembanding pada suatu besaran.
·        Besaran Pokok adalah besaran yang menjadi dasar/pangkal untuk menyusun besaran-besaran yang lain.
·        Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya berasal dari dua atau lebih satuan besaran pokok.
.
##-Contoh besaran pokok dengan satuannya :
·        Panjang : Meter.
·        Massa : Kilogram.
·        Waktu : Sekon.
·        Arus listrik : Ampere.
·        Jumlah zat : Mole.
·        Suhu : Kelvin.
·        Intensitas cahaya : Kendela.
.
##-Contoh besaran turunan dengan satuannya :
·        Luas : Meter kuadrat.
·        Volume : Meter kubik.
·        Kecepatan : Meter per sekon.

.

##-Wujud benda.
Wujud benda secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu : padat, cair, dan gas.  Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Wujud zat dibedakan menjadi tiga, yaitu : Zat padat, Zat cair, dan Zat gas.
·        Membeku merupakan perubahan wujud dari cair menjadi padat, dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
·        Mencair merupakan perubahan wujud dari padat menjadi cair, dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
·        Menguap merupakan perubahan wujud dari cair menjadi gas, dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
·        Mengembun merupakan perubahan wujud dari gas menjadi cair, dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
·        Menyublim merupakan perubahan wujud dari padat menjadi gas, dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
·        Mengkristal merupakan perubahan wujud dari gas menjadi padat, dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
·        Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel itu yang dinamakan MOLEKUL.
·        Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat seperti zat semula.
·        Atom berasal dari bahasa YUNANI, yaitu ATOMOS yang berarti BAGIAN TERKECIL YANG TIDAK DAPAT DIBAGI LAGI.
·        Permukaan air dalam tabung reaksi memiliki meniskus cekung, karena adhesi air dengan tabung reaksi lebih kuat daripada kohesi air.
·        Permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung, karena kohesi lebih besar daripada adhesi.
·        Kapilaritas adalah naik dan turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa yang memiliki diameter kecil).
·        Massa jenis adalah besaran yang diperoleh dari hasil bagi, antara besaran massa dan besaran volume.

Friday 1 November 2013

 Keterangan : -- (bahasa inggris)
                     ++ (bahasa indonesia)
.
##--Make some dialogues based on the following situations. Then, practise them.
    ++Membuat beberapa dialog berdasarkan situasi berikut. Kemudian, praktek mereka.
.
  1. -You prohibit your mother to enter garage because the door is under construction. Then, your mother

Sunday 6 October 2013

Prefiks : Awalan , Sufiks : Akhiran , Infiks : Sisipan , & Konfiks : Imbuhan gabung !

*Ciri-ciri paragraf :
  1. Kalimat pertama menjorok ke dalam.
  2. Diawali dengan huruf kapital.
  3. Setiap paragraf terdiri dari 2(dua) kalimat.
  4. 1(satu) paragraf terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas.
*4(empat) ASPEK keterampilan berbahasa :
  1. Menyimak/Mendengarkan.
  2. Berbicara.
  3. Membaca.
  4. Menulis.
Surat Dinas/Resmi adalah Surat yang dikirim dari seseorang/lembaga kepada perseorangan/lembaga lain yang berisi tentang hal-hal kedinasan.

*UNSUR-UNSUR Surat Resmi/Dinas :
  1. Kepala Surat.
  2. Tanggal Surat.
  3. Nomor.
  4. Lampiran
  5. Perihal
  6. Alamat yang dituju.
  7. Salam pembuka.
  8. Isi.
  9. Salam penutup.
  10. Identitas pengirim (Jabatan, Tanda tangan, & Nama terang pengirim surat).
  11. Tembusan.
  12. Inisial.
*Macam-macam surat :
  1. Surat Resmi/Dinas.
  2. Surat Pribadi.
  3. Surat Niaga/Perdagangan.
  4. Surat Sosial.
Karya Sastra adalah Hasil cipta rasa dan karsa manusia yang berwujud seni.

*Macam-macam Karya Sastra :
  1. Puisi. Puisi lama : Pantun, Mantra, Ucapan, Karmina, & Syair.
              Puisi baru : Balada, Himne, Ode, Epigram, & Romunce.
  2. Prosa. Prosa lama : Mite, Legenda, Fabel, Hikayat, & Dongeng.
               Prosa baru : Roman, Riwayat, Otobiografi, & Antologi.
  3. Drama. *Tragedi
                 *Komedi
                 *Tragedi komedi
                 *Opera
                 *Sendratari
                 *Lelucon/Dagelan
*UNSUR-UNSUR Karya Sastra :
  1. Instrinsik. 
  • Sudut pandang
  • Gaya bahasa/majas
  • Tempat, latar, setting, dan alamat
  • Alur
  • Tema
  • Tokoh


    2. Ekstrinsik.

    • Religi(agama) pengarang
    • Latar belakang sosial budaya
    • Latar belakang politik
    • Idealisme pengarang
Prefiks : Awalan , Sufiks : Akhiran , Infiks : Sisipan , & Konfiks : Imbuhan gabung